TOYOTA GAZOO Racing (TGR) berjuang keras untuk meraih poin ganda di ajang 6 Hours of Spa-Francorchamps yang penuh insiden dan seru, bagian dari seri ketiga World Endurance Championship (WEC) 2025. TGR finish di posisi keempat yang diperjuangkan dengan GR010 HYBRID #8 setelah strategi pit stop yang agresif.
Juara Dunia tahun lalu ini berjuang dengan gagah berani untuk bangkit dari kualifikasi yang mengecewakan dan mencetak poin berharga setelah kerja tim yang intens. Kombinasi pembalap yang gigih dan strategi cerdas dalam balapan terakhir sebelum Le Mans 24 Hours bulan depan, yang ingin dimenangkan untuk keenam kalinya.
Sébastien Buemi, Brendon Hartley, dan Ryo Hirakawa finish di posisi keempat yang diperjuangkan dengan sangat ketat. Sementara Mike Conway, Kamui Kobayashi, dan Nyck de Vries berada di posisi ketujuh dengan menggunakan GR010 HYBRID #7.
Didukung oleh 98.874 penonton di akhir pekan, termasuk karyawan dari markas tim di Cologne dan rekan kerja dari Toyota Motor Europe, pertarungan epik dimulai pada sore yang hangat dan cerah. Kualifikasi yang sulit membuat Brendon memulai di posisi ke-15 dan Mike di posisi ke-16, tetapi keduanya berjuang keras sejak lampu hijau untuk mendapatkan posisi.
Awal yang menegangkan menjadi penentu jalannya balapan, dengan adu balap antar-roda di antara 18 peserta Hypercar. TGR memulai perlawanannya sehingga membantu kedua GR010 HYBRID bergerak mendekati 10 besar, meskipun kemajuan Mike terhambat oleh ban bocor di bagian kanan depan setelah 23 menit.
Virtual safety car di akhir jam kedua memungkinkan Mike melakukan pit stop berikutnya dengan waktu yang lebih sedikit daripada pit stop dalam kondisi bendera hijau, menaikkan posisi mobil #7 ke 10 besar. Di pit stop berikutnya pada pertengahan jam ketiga, Kamui mengambil alih mobil di posisi 8, sementara Ryo mengambil alih kemudi mobil #8 yang berada di posisi ke-11.
Dalam duel yang menegangkan, Kamui berjuang melewati Porsche #5 untuk posisi ketujuh tetapi harus menyerahkan posisi setelah keluar jalur. Ia mengulangi manuver itu dengan sukses hanya satu putaran kemudian, sebelum safety car di pertengahan jarak memberi kesempatan lebih lanjut untuk mendapatkan posisi.
Saat semua pembalap masuk pit, pit stop yang lebih cepat – berkat penggantian hanya dua ban – memungkinkan Kamui untuk menyalip beberapa rival dan berada di posisi ketiga saat restart.
Ketika balapan dilanjutkan, Kamui berada di bawah tekanan hebat dari Ferrari. Rem terkunci di tikungan Shelter Bus membuat mobil #7 melebar. Dengan semua mobil melaju sangat berdekatan, turun ke posisi ketujuh.
Safety car berikutnya di akhir jam keempat membuat kedua mobil harus masuk pit untuk pergantian pengemudi. Nyck mengambil alih mobil #7 di urutan ke-4, sementara Sébastien mengikatkan diri ke mobil #8 yang berada di posisi ke-9. Sébastien menyamai rekor partisipasi dalam balapan WEC terbanyak, 89 kali sejak debut di Le Mans 2012.
Memasuki dua jam terakhir, strategi bahan bakar yang berbeda muncul. Mobil #8 memilih rencana yang berani dengan mempersingkat tugas terakhirnya untuk keluar dari lalu lintas dan memungkinkan Sébastien untuk mencatat waktu putaran yang lebih cepat.
Saat para pesaing melakukan pemberhentian rutin, Sébastien bahkan memimpin hingga pemberhentian bahan bakar terakhirnya, dengan sisa waktu 45 menit.
Mobil #8 merangkak naik urutan saat Hypercar lainnya melakukan pemberhentian terakhir mereka. Sébastien naik ke posisi keempat, sementara Nyck juga naik posisi dan melewati garis finish di posisi ke-7 untuk hasil yang mempertahankan perolehan 100% poin di awal musim.
Babak berikutnya adalah puncak musim balap ketahanan legendaris 24 Hours of Le Mans pada 14-15 Juni, saat TOYOTA GAZOO Racing akan menantang kemenangan keenamnya di sirkuit La Sarthe Prancis.
