Home News & Event
24 Jun 2024, 05:00 AM By : Administrator

Start dari Posisi ke-23, TOYOTA GAZOO Raih Podium Kedua Le Mans 24 Jam dalam Perjuangan Penuh Tantangan

Start dari Posisi ke-23, TOYOTA GAZOO Raih Podium Kedua Le Mans 24 Jam dalam Perjuangan Penuh Tantangan

TOYOTA GAZOO Racing (TGR) nyaris meraih kemenangan tak terlupakan di Le Mans 24 Hours setelah pertarungan epik dalam kondisi yang berubah-ubah, menghasilkan podium yang diperoleh dengan susah payah di ajang legendaris edisi ke-92, putaran keempat World Endurance Championship (WEC) 2024.

Sebagai Juara Dunia, TGR mengatasi kesulitan untuk memperjuangkan gelar juara, lolos dari kualifikasi yang sulit untuk menghadapi tantangan 23 mobil hypercar yang sangat kompetitif dalam cuaca ekstrem berkat keterampilan pengemudi, pit stop yang efisien, strategi cerdas, dan semangat tim yang kuat.

José María López, Kamui Kobayashi dan Nyck de Vries dengan berani menantang gelar juara dalam GR010 HYBRID #7 menuju garis finish tetapi gagal menyelesaikan comeback yang luar biasa. Mereka meraih podium kedua dengan selisih hanya 14,221 detik setelah 311 lap dramatis, meski start dari posisi ke-23.

Sébastien Buemi, Brendon Hartley dan Ryo Hirakawa memimpin perlombaan tetapi tidak mendapatkan kesempatan untuk menang ketika GR010 HYBRID #8 spin-out pada dua jam tersisa. Juara Dunia WEC tahun lalu itu menempatkan diri di urutan kelima setelah upaya yang gagah berani.

Di hadapan lebih dari 300.000 penggemar, kedua GR010 HYBRID memulai dari posisi yang kurang menguntungkan. Kedua kru pembalap menunjukkan semangat juang tinggi dengan terus melaju di track balap ikonik Le Mans meskipun cuaca terus berubah.

Tidak terpengaruh oleh hujan pada jam kedua dan keenam, mobil #8 terus berjuang untuk posisi podium dengan #7 berada di posisi enam besar di awal balapan. Corak balapan berubah pada pertengahan jam ketujuh ketika safety car membawa Hypercar terdepan bersama-sama kembali.

Perlombaan terhenti selama lebih dari satu jam memasuki malam karena lebih banyak hujan turun di La Sarthe. Saat balapan dilanjutkan kembali, para pembalap mengerahkan seluruh keahlian mereka untuk menaklukkan kondisi lintasan dan memandu HYBRID GR010 ke depan.

Pembalap #8 memimpin balapan dari jam kesembilan hingga jam ke-18 menyusul performa kuat Ryo di tengah hujan, turun urutan hanya karena strategi pit stop yang berbeda. Sedangkan pembalap #7 berada di posisi ketiga.

Periode tersebut mencakup lebih dari empat jam intervensi safety car terus menerus karena hujan lebat pada sekitar setengah jarak lomba.

Pertarungan ketat antara Cadillac, Ferrari, Porsche dan TOYOTA GAZOO Racing, menghasilkan kompetisi yang naik turun tergantung lalu lintas, pengaturan waktu zona lambat, dan insiden balapan. Setelah safety car selesai di jam ke-19, tujuh posisi teratas hanya terpaut empat detik seiring semakin intensifnya persaingan.

Flying lap dari Brendon membawa Ferrari #8 memimpin ketika hujan lebih deras turun. Posisi itu berlanjut saat memakai ban basah tetapi peluang mobil #8 mengalami pukulan telak dalam dua jam tersisa ketika Brendon didorong oleh Ferrari #51 sehingga turun ke posisi keenam.

Oleh karena itu, harapan kemenangan tim terletak pada #7. José kecepatannya mulai membaik cukup lama setelah dua kali mengalami ban bocor. Dia terus menekan dan menyalip Ferrari #51 untuk posisi kedua sebelum memimpin dalam dua jam terakhir.

Namun mobil #7 masih memerlukan pis stop untuk mengisi bahan bakar dimana José memulai 30 menit terakhir dengan defisit 40 detik. Awalnya ia sanggup memperkecil jarak, namun seiring berjalannya waktu, tugas tersebut terbukti tidak dapat dituntaskan.

José membawa pulang GR010 HYBRID #7 di posisi kedua dan Sébastien finish beberapa saat kemudian di posisi kelima.